Artikel Berita

SURABAYAPAGI.com, Sidoarjo – Kelana Aprilianto Calon Bupati (Cabup) Sidoarjo, bersillaturahmi dengan Pengurus Perguruan Pencak Sillat Tiga Serangkai, di Gedung Bulutangkis, Sugihwaras, Candi Sidoarjo, Minggu (18/10). Totok Sugianto, Ketua Cabang Sidoarjo ini mengatakan pihaknya berterimakasih kepada Kelana Aprilianto karena ketertarikan dan kepeduliannya kepada pencak silat Tiga Serangkai “Saya mengenal Pak Kelana sudah lama. Pak Kelana ini punya perhatian pada seni beladiri. Makanya kami siap untuk mendukung Pak Kelana untuk memimpin Sidoarjo,”ujarnya. Ditambahkan Totok jika Pencak Silat Tiga Serangkai akan merapatkan barisan untuk Kelana – Dwi Astutik (BerKelas), melalui ihtiar doa, yang akan dibacakan anggota Perguruan Tiga Serangkai. “Kami akan solid dan loyal mendukung Pak Kelana. Upaya itu akan kami lakukan dengan berbagai cara termasuk sprtitual. Karena Tiga Serangkai ini tidak hanya olahraga fisik tetapi juga spiritual,”tegasnya. Sementara itu, Cabup Kelana Aprilianto, menyampaikan jika kelak dirinya diamanahkan menjadi Bupati Sidoarjo maka pihaknya akan memperhatikan seni beladiri tersebut. Dalam kesempatan itu Kelana mengajak masyarakat untuk bersatu padu terus berjuang memenangkan Paslon nomor urut 3. “Saya ingin pencak silat, menjadi satu olahraga kebanggaan di Sidoarjo,”tutur Kelana. Ia berjanji akan membuat Sidoarjo daerah kebanggaan bagi seluruh rakyatnya.

(Sumber: https://surabayapagi.com/read/pencak-silat-tiga-serangkai-dukung-berkelas)

Perguruan Seni Beladiri Silat ‘Tiga Serangkai’ (TS) Jakarta pusat, melakukan rutinitas latihan bersama di kawasan Monas (monumen nasional) Jum’at malam jam 19 : 00 wib.

Ketua pengurus perguruan TS cabang Jakarta pusat . mat nadi mengatakan, melakukan rutinitas latihan beladiri ini digelar seminggu sekali setiap Jum’at malam ,Ada pun latihan yang di anjurkan tidak semata-mata mengajar ilmu bela diri saja, tetapi para anggota juga diajarkan pengetahuan tentang akhlak dan ilmu agama yang baik Yang disebut etika.
Lanjut mat nadi, perguruan TS sendiri berkomitmen pada bidang sosial kemasyarakatan, Mengajak khusus ny kepada pemuda pemudi agar terselamatkan  Dengan memberikan bimbingan positif dan menghilangkan negatif generasi muda mudi menjadi bagian penting menjalani komitmen itu.

“Tak hanya pengetahuan ilmu bela diri yang kami berikan kepada mereka Perguruan ini juga mengarahkan agar memiliki prilaku akhlak yang baik dan ilmu agama yang bermanfaat untuk masyarakat. Yang utama, kami berjuang merubah prilaku yang negatif ke hal positif,” jelas mat nadi. Lebih lanjut mat nadi mengatakan , perguruan TS cabang Jakarta pusat yang didirikan oleh Wahyu hidayat dibentuk sejak  tahun 2016 oleh Wahyu Hidayat dengan ada nya musyawarah bersama. Wahyu Hidayat adalah pria kelahiran tahun 1972 asal Madura Jawa Timur yang sekaligus pimpinan perguruan TS cabang Jakarta pusat dengan wajah bersahaja. Awal nya satu cabang dengan TS cabang Depok. Dengan sergap dan semangat nya anggota Monas lalu berkembang menjadi dua bagian antara cabang Jakarta pusat dan cabang Depok.  “Kalau di cabang Jakarta pusat sendiri, TS mulai ada di Monas (monumen nasional) sejak tahun 2006. Dan eksistensi perguruan TS kembali aktif di awal tahun 2006. Sementara untuk jumlah anggota TS  cabang Jakarta pusat saat ini sudah mencapai 100 orang. Dari 3 bagian yaitu:
      -Ranting Monas
      -Ranting pasar minggu dan
      -Ranting langitan

Mereka bergabung di perguruan TS atas inisiatif dan niat sendiri. Semua bisa ikut belajar kok, asal niat dan iklas mau belajar untuk perubahan jadi lebih baik,” ujar mat nadi. (Sumber: https://www.lki-channel.com/2020/03/perguruan-silat-ts-bantu-generasi-muda.html)

 

Depok – Perguruan Seni Beladiri Silat ‘Tiga Serangkai’ (TS) Kota Depok, menggelar latihan rutin di kawasan Pasar Segar (PS) Sukmajaya Depok, Sabtu (13/4/2019) dini hari. Ketua pengurus perguruan TS cabang Kota Depok Heriyanto mengatakan, latihan rutin beladiri ini digelar seminggu sekali setiap Jum’at malam. Ada pun latihan yang diberikan tidak semata-mata mengajar ilmu bela diri saja, tetapi para anggota juga diajarkan pengetahuan tentang akhlak dan ilmu agama yang baik. Lanjut Heriyanto, perguruan TS sendiri berkomitmen pada bidang sosial kemasyarakatan. Dengan memberikan pembinaan positif dan menghilangkan negatif generasi muda menjadi bagian penting menjalani komitmen itu.

“Tak hanya pengetahuan ilmu bela diri yang kami berikan kepada mereka. Perguruan ini juga mengajarkan agar memiliki prilaku akhlak yang baik dan ilmu agama yang bermanfaat untuk masyarakat. Yang utama, kami berjuang merubah prilaku mereka ke hal positif,” jelas Heri.

Kata Heri, perguruan TS yang didirikan oleh Ustat Hayatullah itu dibentuk sejak  tahun 1984 oleh Ustat Hayatullah. Hayatullah adalah pria kelahiran tahun 1972 asal Madura Jawa Timur yang sekaligus pimpinan perguruan TS dengan wajah bersahaja. “Kalau di Depok sendiri, TS mulai ada di Depok sejak tahun 2003. Dan eksistensi perguruan TS kembali aktif di awal tahun 2016. Sementara untuk jumlah anggota TS  di Depok saat ini sudah mencapai 80 orang. Mereka bergabung di perguruan TS atas inisiatif dan niat sendiri. Semua bisa ikut belajar kok, asal niat dan iklas mau belajar untuk perubahan jadi lebih baik,” ujar Heri. Di tempat yang sama, Penggerak Perguruan TS sekaligus tokoh masyarakat Kota Depok H. Ali menyebutkan, ada 20 lebih anggota bergabung di perguruan TS adalah bekas pecandu narkoba dan pelaku kejahatan jalanan. Profesi mereka yang bergabung di perguruan ini macam-macam, ada seorang pedagang, pekerja, pelajar, bahkan bekas pemakai narkoba, perampok hingga kejahatan lainnya. “Di perguruan ini, ada 20 anggota mantan pelaku kriminal seperti pecandu narkoba, perampok, dan kejahatan lainnya. Alhamdullilah, mereka semua sudah jadi lebih baik, perubahannya pun sudah 80 persen,” terang H. Ali yang diamini pendiri dan pimpinan utama perguruan TS Hayatullah.

Disamping itu, didirikannya perguruan TS atas dasar ibadah untuk membantu masyarakat menjadi pribadi yang lebih baik. Nantinya, ilmu-ilmu yang sudah diajarkan di perguruan TS tersebut wajib digunakan untuk kebaikan. Sebab, bilamana ilmu itu digunakan untuk hal tidak baik dan dilarang oleh agama dengan sendirinya akan hilang. “Ilmu yang didapatkan di perguruan ini wajib digunakan untuk kebaikan dan membantu masyarakat. Jika tidak, ilmu bisa hilang dengan sendirinya. Terlebih jika itu dilarang agama apakah perbuatan melawan orang tua, narkoba, berjudi, makanan tidak halal, dan lainnya, secara otomatis ilmu yang didapatkan akan sia-sia,” papar H. Ali. (sumber: https://sinardepok.com/tiga-serangkai-didik-bekas-pecandu-narkoba-hingga-perampok/)

UNDANGAN UMUM

Dengan mengharap Ridho ALLAH SWT dan Syafaat Rosulullah SAW kami mengajak seluruh kaum Muslimin dan Muslimat untuk menghadiri dan memeriahkan SENI BELA DIRI SILAT TIGA SERANGKAI BERSHOLAWAT Bersama : 
-Al-Habib Thoha Bin Husein Al-Jufri 
-Al-Ustadz Karimullah
-Habaib dan Ulama
-Majlis Asy Syarobut Thohur

Sabtu Malam Minggu, 8 Septrmber 2018, pkl 19:30 WIB
Di Perumahan Mulia Dharma, Gg. Dharma Putra Dalam, Jl. Budi Utomo, Siantan, Kalimantan Barat.

Titik Konvoi menunggu di Simpang Empat Lampu Merah Siantan, Jl. 28 Oktober 2018

Semoga Rahmat Allah SWT selalu menyertai kita semua untuk bisa menghadiri Majelis yang penuh barokah ini. Amiin…

(Sumber: https://quran.laduni.id/post/read/45028/seni-bela-diri-silat-tiga-serangkai-bersholawat-bersama-majelis-asy-syarobut-thohur.html)

Sumber: http://tribratanews.banyumas.jateng.polri.go.id/headline/2019/bhabinkamtibmas-polsek-purwokerto-utara-banyumas-pantau-pengobatan-sbds-tiga-serangkai/

Lamongan – Pada umumnya, setiap pasangan berharap menikah sekali seumur hidup dan terkenang sepanjang hayat. Seperti yang dipikirkan pasangan di Lamogan berikut ini, mereka memilih mengenakan pakaian perguruan silat kebanggaan agar hari bersejarah itu lebih mengesankan.

Pasangan yang dimaksud yakni Sujiono bin Supadji (32) dan Asmaul Husna binti Marang (36). Pasangan dari Desa Sambopinggir, Kecamatan Karangbinangun itu menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat pagi tadi.

Meski tidak berpakaian seperti pasangan pada umumnya, Sujiono dan Husna sah menjadi sepasang suami istri dengan wali hakim. Prosesi tersebut sakral seperti pernikahan lainnya.

 

“Itu adalah seragam silat perguruan silat kami. Perguruan Silat Tiga Serangkai,” kata Sujiono kepada detikcom, Senin (1/4/2019). Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4492602/unik-pasangan-di-lamongan-menikah-berpakaian-perguruan-silat

BANGKALAN – Perguruan Seni Bela Diri Silat (SBDS) Tiga Serangkai kembali menggelar Turnamen Nasional. Acara yang digelar di balai pertemuan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu berlangsung lancar selama dua hari mulai Sabtu sore (26/10). Tujuan digelarnya turnamen nasional dan latihan gabungan untuk menjalin silaturahmi sesama anggota perguruan. Tujuan lain, mencetak SDM tangguh. Pada acara kali ini, jurus seni tunggal sangat ditonjolkan. Fauzi Ali Iqbal selaku Ketua Umum Tiga Serangkai Unit UTM menuturkan “untuk tahun depan kategori seni tunggal bisa ditambah dengan seni ganda,” ujarnya. (Sumber: https://radarmadura.jawapos.com/read/2019/10/29/163504/tiga-serangkai-gelar-turnamen-nasional-andalkan-jurus-seni-tunggal)